Si Kecil Cabe Rawit

Perempuan yang lahir 12 Juli 1990 ini, menghabiskan masa kanak-kanak hingga beranjak dewasa di Madiun, Jawa Timur. Citacitanya untuk membuat media sendiri semakin bulat saat ia lulus SMP dan melanjutkan ke SMAN 2 Madiun. Peringkat tiga teratas selalu didudukinya hingga beasiswa dari sekolah pun diraih. Tak hanya berperstasi di sekolah, perlombaan demi perlombaan pun diikutinya, kalah atau menang bukanlah targetnya.

Betania Gian Rusmayasari anak ke dua dari tiga bersaudara ini bercerita, saat duduk di bangku SMA kelas XII, salah seorang guru bimbingan konseling menawarinya mengikuti PPKB (Program Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar) di Universitas Indonesia [UI]. “Bismillah sajalah. Diterima atau tidak, yang penting aku sudah mencoba,” tutur perempuan bertubuh mungil ini. Dua minggu berselang, pengumuman dari UI pun diterima. Ia menjadi salah seorang yang mendapatkan kesempatan kuliah di UI Jurusan Ilmu Komunikasi. “Aku senang bisa diterima di universitas terkemuka di Indonesia. Namun aku pun sedih karena harus menuntut ilmu jauh dari keluarga,” tutur Juara Favorit Fotografi dalam Lomba Ilmiah Mahasiswa Ilmu Politik dan Ilmu Sosial (LIMAS) yang diselenggarakan FISIP UI.

Si Kecil Cabe Rawit, begitu orang menyebutnya, sukses menjalani karier dan juga kuliahnya. Berbagai kegiatan pun diikuti dari organisasi di dalam hingga di luar kampus. Penghargaan demi penghargaan pun diraihnya. Ia pernah menjadi finalis 5 besar dari 500 peserta Workshop LA Lights Indie Movie “Bikin Film Bareng Artis” bersama Lukman Sardi. Script naskah yang dibuatnya dengan judul Sang Penjahit membawanya sebagai asisten sutradara – script continuity, 2009. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan dan sangat berharga selama enam bulan bekerja dan mencari ilmu bersama orang-orang hebat dan ternama. Sedikit demi sedikit pundi–pundi uang terasa mengalir dari hasil kerja kerasnya.

Tak cukup puas dengan itu, Beta mencari peruntungan dari hobinya dengan menjadi Fotografer Freelance pada acara ulangtahun TMII Jakarta ke-35 di Anjungan Bali, Fotografer “Nadeshiko Store” pada stand foto Yukata dan Hanbok dalam acara 14th National English Competition – Fakultas Hukum UI Depok, 2010. Freelance Supporting Event – Fotografer Wedding Organizer Kunci Kastil, 2010, fotografer dan reporter internship HUMAS (majalah UI Update dan Website UI).

Tak hanya di bidang fotografi, peserta lomba The ASC photo Competition Award ini juga berbagi ilmunya dengan menjadi salah satu mentor di tempat bimbingan belajar di daerah Depok. Hingga kini Beta masih aktif mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Buatnya berbagi ilmu itu berarti bermanfaat untuk orang lain, dan kata-kata bijak yang sempet diucapkannya adalah “Buat kalian generasi muda, jangan berhenti melihat peluang. Kita harus cermat melihat kesempatan yang ada, karena peluang tidak muncul untuk kedua kalinya.” Mungkin dari Betania kita bisa belajar menjadi orang yang lebih cermat melihat peluang untuk menambah pengalaman dan mengembangkan kemampuan. « [teks: Nisa – foto: Dokumen Pribadi]

Karya lain dari Khaerunisa dapat dilihat di Nisa Azdiati

2 Balasan ke Si Kecil Cabe Rawit

  1. pelangiituaku berkata:

    assalamualaikum 🙂 haloo… alhamdulilah bisa baca tulisan kalian 🙂 semoga bisa menginspirasi ya.
    maju terus untuk newscovery!
    jangan lupa mampir ke blog pelangi ya : http://pelangiituaku.wordpress.com
    makasih! 🙂

    NB : makasih untuk nisa dan kawan-kawan yg udah mampir ke FISIP UI. kapan2 main lagi ya ke sini 🙂

Tinggalkan komentar