Banjir Tak Kunjung Usai

Banjir di Damai Musyawarah, RT 011, Cilandak, Jakarta Selatan

Sungai Krukut, Kampung Sawah kembali meluap. Hujan gerimis pada Sabtu malam (16/4) menyebabkan banjir setinggi 1 meter di wilayah yang masuk Kecamatan Cilandak Timur, Jakarta Selatan itu. Warga terpaksa mengungsi ke lantai dua rumah dan masjid karena air terus menggenangi kawasan ini. Aktivitas warga menjadi terganggu.

 KAWASAN Jakarta Selatan beberapa waktu lalu diguyur hujan, hampir setiap harinya membuat beberapa lokasi tergenang banjir. Meski aktivitasnya terganggu, warga seakan tidak punya pilihan. Salah satunya adalah kawasan Jalan Damai Musyawarah RT 011/RW 03 yang saban hari disinggahi genangan air.

Hujan yang tidak menentu dan kondisi sungai yang sempit dan dangkal menjadi penyebabnya. Bila hujan lebat, daerah ini sudah pasti terendam banjir. Begitu pula ketika gerimis. Sungai Krukut merupakan salah satu sungai langganan yang mendapat kiriman banjir dari pintu air Katulampa, Bogor. Hingga saat ini belum ada penanganan khusus. Namun upaya pencegahan tak luput dari perhatian warga RT. 011/RW. 003

 “Setiap hari Minggu, warga bekerjabakti membersihkan dan mengeruk kali,” tutur Sugiono, Ketua RT 011. “Banjir seakan sudah menjadi ‘sahabat’ warga. Mereka bertahan karena tidak tahu harus pindah ke mana,” ujarnya. Rahmat [55], salah seorang warga menambahkan, “Kami sudah tidak heran lagi dengan banjir di sini karena belasan tahun seperti ini. Sejujurnya saya sangat lelah, tetapi mau bagaimana lagi?”

 Menguras menjadi rutinitas, terkadang sehari warga bisa menguras tiga kali karena air kembali masuk ke dalam rumah. Damai Musyawarah menjadi kampung terapung. « [teks & foto: tinu]

Karya lain dari Tinu bisa lihat di Tinu Sicara

8 Balasan ke Banjir Tak Kunjung Usai

  1. haya berkata:

    kalau bisa untuk bergotong royong untuk membeli sebuah mesin pembuangan pompa air…

  2. Ping balik: Banjir Tak Kunjung Usai « tinusicara

  3. ad_tsy berkata:

    banjir air….dh biasa…
    banjir uit bru luar biasa….

  4. ichaL berkata:

    memang susah mengatasi banjir…..kita haruz pandai menjaga lingkungan….kebanyakan sampah yg menyumbat lubang got…jadi aliran iir tidak lancar…..
    klo pun terjadi bnjir..siap” ojeg perahu..jadi reseki kan..heehee

  5. ricko berkata:

    memang sulit mengantisipasi banjir di jakarta, solusi terbaik adalah jadikan jakarta kanal seperti kota venice,pakai perahu deh…

Tinggalkan komentar