Loper Koran Juga Bisa Berprestasi

Tiada yang menduga, pemuda yang lulus dengan predikat Cum Loude ini, awalnya adalah seorang penjual koran keliling. Pekerjaan ini sudah ia tekuni sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia adalah Maman Rachman, sarjana lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayahtullah, Jakarta. Pria yang mengambil jurusan Perbankan Syariah ini tidak pernah bercita-cita menjadi seorang loper koran. Himpitan ekonomi yang memaksa dirinya dan ketiga kakaknya membantu kedua orangtua dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sejak kecil Maman, sapaan akrabnya, sudah pandai membagi waktu. Ia berusaha tidak meninggalkan pendidikan. Pagi berjualan koran keliling dan siangnya sekolah. Hingga Perguruan Tinggi, aktivitas itu masih ia lakukan. Apapun kondisinya, di sela-sela kegiatan berdagang, selalu disempatkan untuk belajar. Keterbatasan bukanlah halangan, dengan niat, kemauan dan usaha pasti semua ada jalannya.

“Dukungan dan doa keluarga yang membuat saya masih tetap semangat untuk menyelesaikan pendidikan ini. Kebanggaan tersendiri melihat senyum mereka menyaksikan saya menyelesaikan pendidikan Strata Satu menjadi hal terindah, sekaligus menunjukan kepada orang yang selalu memandang rendah loper koran, bahwa loper koran juga bisa berprestasi”, tuturnya.

Sedikit demi sedikit ia merintis usahanya. Kini pria yang berusia 23 tahun ini telah sukses menjadi salah satu pemilik agen koran terbesar di Depok. Dengan ketekunan, kerja keras dan kesabaran, kini ia menuai hasil yang ditanam selama empat belas tahun. Kecukupan ekonomi pun tidak membuat ia lupa pada asalnya, dengan kemampuannya ia memperbesar lahan usahanya, sehingga banyak menyerap tenaga kerja lainnya. Tidak hanya itu, ia juga berusaha menengok lahan bisnis lain dalam memanfaatkan peluang yang ada untuk berbagi dengan sesama. « [teks: nisa – foto: noval]

 

Tinggalkan komentar