Makna di Balik 23:59:59

Jurnalistik online inilah mata kuliah yang membuat anak-anak jurnalistik lebih akrab, menyatu dan menjadi satu keluarga yang lebih solid. Mata kuliah ini tidak hanya membuat kebersamaan untuk anak-anak jurnalistik saja. Tapi juga mengerti akan yang namanya blog WordPress. Dengan ajaran yang dibawakan oleh dosen Hagi Hagoromo. Tetapi mata kuliah ini juga banyak menguras tenaga dan yang menjadi masalah utama bagi kebanyakan anak-anak jurnalistik online tentunya masalah uang atau materi.

Deadline pertama mata kuliah ini yaitu 23:59:59. Inilah batas waktu yang telah disepakati bersama oleh dosen dan semua anak kelas jurnalsitik online. Dimana setiap penanggung jawab rubrik semuanya harus mengirim tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dan dari semua liputan yang telah dilakukan oleh saya sendiri yaitu Dewi Seftiyani, terdapat berbagai macam kejadian-kejadian yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Seperti beberapa liputan dibawah ini:

Di hari pertama liputan untuk rubric travel newscovery pergi ke Kampung Cina. Liputan kali ini sangat mendadak dan yang paling berkesan karena dihari ini semua serba terburu-buru oleh deadline 23:59:59. Ditambah lagi dengan adanya mata kuliah MPK sore harinya. Liputan kamipun dibuat seefesien mugkin dan seefektif mungkin. Karena dengan waktu yang sangat minim atau kurang, yaitu dalam waktu satu hari untuk liputan dan juga membuat tulisan yang mungkin membuat hasil tulisan menjadi kurang maksimal.

Tak kalah menegangkan, liputan di Senayan untuk rubrik berita yaitu tentang demo perjuangan warga NTB meraih 7% saham divestasi dan nasib perawat seperti Buruh. Lagi-lagi liputan kali ini pun dikejar deadline. Karena hari ini saya, Tinu, Noval, dan Nisa harus Praktek Kerja Lapangan (PKL) terlebih dahulu paginya. Dan juga sudah ada mata kuliah sore yang sudah menanti kelompok kami. Dengan liputan hanya dengan waktu kurang dari dua jam kami pun bisa mendapatkan berita-berita di Senayan ini. Walaupun dengan keterbatasan alat yaitu kamera. Kami ppun hanya menggunakan kamera seadanya yaitu dengan kamera telepon seluler.

Lain cerita, newscovery tidak saja liputan sendiri. Bersama stardio, newscovery pun melangkah menyusuri setiap stand-stand yang da di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Dan liputan ini juga untuk memenuhi tugas mata kuliah yang lainnya, yaitu produksi media cetak. Yang membuat seru di sini adalah kebkebersamaan dan kepuasaan yang didapat pada panggung utama. Kepuasaan di sini menggatikan rasa lelah yang dirasakan oleh anak-anak newscovery maupun stardio dikarenakan jarak yang sangat jauh.

Ketika Karena Kau Cuma Satu dari naïf terdengar, sontak semua pengunjung banyak menghampiri panggung utama yang ada di PRJ ini. Hampir 12 lagu band ini membawakan tembang-tembang andalannya seperti “Benci Untuk Mencinta”, “mobil Balap”, “Jikalau” dan lainnya. Yang membuat anak-anak merasa terbayarkan dengan kelelahan di hari itu dan pasti tidak akan pernah melupakannya. Dan yang paling menarik adalah ketika newscovery dan stardio mendokumentasikan saat-saat yang paling menyenangkan yaitu foto bersama-sama.

Untuk liputan selanjutnya yaitu ketika liputa ke Flona 2011. Yang berbeda dengan liputan ini saya tidak bisa ikut meliput di pameran kali ini. Dikarenakan kondisi badan yang kurang fit pada saat itu. Dan akhirnya hanya menunggu di sebuat tempat untuk menunggu yang lainnya yaitu Tinu, Nisa dan Noval.
Dan masih ada beberapa tempat lainnya yang tak kalah menarik dan tak kalah serunya seperti Pizza Meteran di Bogor, Taman Buah Mekar Sari di Cileungsi dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Semua liputan bagi saya sangat berkesan dan tak akan pernah terlupakan. Karena kebersamaan selama ini membuat kita menjadi lebih dekat, saling mengerti akan persamaan dan perbedaan yang ada diantara semua pendapat yang ada pada anggota newscovery maupun dengan kelompok yang lainnya.

Dari Redaksi Untuk Newscovery

Setiap liputan pasti ada yang namanya rembukan atau biasa disebut rapat redaksi dari setiap anggota kelompok. Disela-sela mata kuliah, waktu kosong, ataupun jeda kuliah sebisa mungkin melakukan rapat terlebih dahulu yang pasti dilakukan oleh semua kelompok.

Awal dari terbentuknya Newscovery karena kami berlima memang sudah dekat dari semester empat. Yaitu ketika masuk penjurusan kelas Jurnalistik disini kami mulai dekat karena semua tugas kuliah apapun kami selalu satu kelompok yaitu saya sendiri Dewi Seftiyani,Tinu Sicara, Nanda Indri H, Khaerunisa Azdiati dan Noval Randy.
Pada saat rapat redaksi yang pertama yaitu pada hari pertama kelas Jurnalistik Online yang sudah diharuskan membentuk satu kelompok yang terdiri dari lima orang. Kami mulai membagi penanggung jawab rubric. Setelah selesai kuliah biasanya anak-anak membicarakan semua masalah tugas-tugas kuliah disemester ini di kostan yaitu sebutan untuk Hotspot kampus UPN Veteran Jakarta.

Hari itu kami mulai membagi-bagi untuk penanggung jawab rubriknya. Dan saya pun dipercayakan untuk penanggung jawab rubrik Travel dan Video. Selalu ada yang namanya beda pemikiran, dan perbedaan pendapat disetiap rapat maupun saat liputan.

Tetapi semua yang tejadi saat rapat redaksi baik dalam perbedaan yang ada di Newscovery bagi kami mempunyai tujuan yang sama. Dari kami untuk Newscovery yaitu memberikan berita-berita atau tulisan yang terbaik untuk pembaca. Dan untuk mendapatkan hasil yang dan nilai yang memuaskan tentunya. [teks: dewi – foto: dok. pribadi]

Tinggalkan komentar